Jumat, 16 Januari 2009

Sea

Hatiku masih terombang ambing oleh ombak. Entah di pelabuhan mana akan ku tambatkan. Nahkoda ini masih bimbang. Jangkar masih enggan diturunkan. Butuh kekuatan cinta dan kepercayaan yang dalam sedalam samudra jiwa untuk bersandar. Laut masih menemaniku mencari pelabuhan tepat. Angin masih membantuku menunjukan arah yang terkadang sesat namun memberi arti. Ikan ikan tetap menyorakiku memberi semangat di tengah hamparan air nan kejam. Matahari masih setia menghangatkanku kala setelah badai.
Kapan aku sampai pada pelabuhan hatiku? Hanya Tuhan yang tau.
Di mana letak pelabuhan hatiku? Laut, angin, ikan, matahari pun tak tau. Hanya Tuhan yang tau.
Bilamana ku menemukan tambatan yang tepat? Hanya Tuhan yang mengerti bagaimana caranya.
(16122008)

Tidak ada komentar: